Kangen bersepeda di Bantarbolang
Bantarbolang...
Tempat lahirku, desa yang meski banyak pepohonan tapi terasa panas akan selalu hangat dalam hati dan ingatanku.
![]() |
jembatan Suru |
Aku memang jarang pulang, apalagi setelah ada wabah covid-19 ini, hampir 2x kali lebaran ku habiskan waktu liburan di ibu kota. Bukan tak ingin pulang, hanya saja keadaan yang memaksa dan mencoba jadi warga negara yang baik dengan mengikuti rules pemerintah.
Tapi segigih apa pun menahan kangen.. ada saat dimana gak bisa lagi bendung dan akhirnya nekad pulang dengan naik travel.👧
Sedikit bahas tentang travel, baru kali ini aku merasa nyaman pulang dengan menggunakan metode transportasi ini. Tidak seperti travel lainnya yang armadanya menggunakan mobil elf dimana isinya bisa sampe 15 orang dan harus muter-muter ke 15 tempat untuk penjemputan & pengantaran, travel yang ini menggunakan mobil sejenis Xenia, Avanza, atau Rush. Jadi meski aku di jemput pertama dan di antar terakhir no problemo karena cuma 6 orang saja yang harus diantar jemput. 😀
Bisa antar jemput sampai depan rumah & tak perlu antigen, hehe... ini sih nilai plusnya, mengingat Bantarbolang bukanlah sebuah tempat yang dekat dengan stasiun atau pun terminal dan tak perlu ada biaya tambahan karena harus antigen. 👌
Back to laptop!
ngomong-ngmong tentang sepeda, ternyata tak hanya warga kota besar yang sedang tergila-gila dengannya. Di desa sekecil dan terpencil seperti Bantarbolang pun sepeda lagi nge-hits baik di kalangan anak muda, orang tua, dan tentu bocil.
Mungkin trend ini sekedar latah untuk banyak orang, terbukti dengan semakin landainya kasus covid semakin landai juga jumlah penggowes di jalanan. Harga sepeda pun yang dulunya selangit, kini mulai turun dan mulai masuk akal. Kelatahan berdampak positif menurutku, karena samakin banyak orang yang aware dengan lingkungan dan kesehatannya, sisi negatif nya hanya seperti ajang pamer dan bisa menyombongkan diri saja saat bisa memakai sepeda dengan merk seperti Bro***** misalnya.😁
Ada banyak spot menarik untuk bersepeda di Bantarbolang, seperti Jembatan Suru (di sini kita bisa melihat Sunrise yang elok), arah Kembang kuning atau Celapar jika mau melihat hamparan sawah dengan background gunung Slamet, atau jika ingin bersepeda di area hutan kita bisa pergi ke Peguyangan, dan masih banyak lagi spot-spot menarik yang bisa di tuju seperti jalan petir, desa Glandang, desa Sambeng dll. Untuk bersepeda di daerah Bantarbolang kita memang membutuhkan tenaga ekstra karena jalannya yang naik turun dan aspalnya yang belum sehalus jalan tol, tak jarang kita akan menemukan jalan berbatu atau aspal yang telah rusak tergerus truk tronton.
![]() |
Karangasem |
![]() |
Sunrise di Jembatan Suru |
![]() |
Lapangan Bantarbolang |
![]() | |||
Desa Peguyangan |
Ada banyak hal yang bisa ku nikmati saat di Bantarbolang, dan bersepeda kini menjadi salah satu kegiatan baru saat aku pulang kesana. Seperti mengenang masa kecil, saat tiap pulang sekolah bersama teman-teman bersepeda mengelilingi komplek rumah, bersepeda disini membuatku healing untuk sekejap melupakan penat hidup di Jakarta. Tak ada bangunan-bangunan menjulang tinggi, tak banyak mobil dan motor berseliweran dan tak banyak asap kendaraan yang ku hirup 😌
Stay Safe, Stay Healthy & Stay Happy 💝
Komentar
Posting Komentar